Kesenian Pantun Bambu dari Banten

HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.

Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang Kesenian Pantun Bambu dari Banten pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa

Melalui Kesenian Pantun Bambu dari Banten kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini

Kesenian Pantun Bambu adalah salah satu kesenian yang masih bertahan di Provinsi Banten. Alat musik tradisional ini terbuat dari ruas bambu dengan diamater rata-rata 10 sentimeter dan panjang 80 hingga 100 sentimeter atau sekira satu meter. Ruasnya dua dengan lubang di tengah dan berlidah dengan tiga buah senar bernada empat tangga nada. Pantun bambu ini dimainkan dengan cara dipukul.

Pada umumnya Pantun Bambu yang dimainkan oleh satu grup minimal memiliki 3 buah pantun bambu, masing-masing berfungsi sebagai pantun melodi gendang tepak, pantun bas gendang bung, dan pantun ritme gendang blampak.

Alat musik tradisional pantun bambu ini merupakan alat musik tradisional masyarakat Cilegon sejak jaman dahulu. Pada awalnya dimainkan pada saat istirahat setelah bekerja disawah. Namun seiring perkembangan, alat musik pantun bambu akhirnya dipakai sebagai alat musik dan digunakan pada pertunjukan kesenian. Kemudian sekitar tahun 2001, Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Cilegon mengakui alat musik tradisional pantun bambu ini. 

Alat musik tradisional pantun bambu dapat pula dimainkan dengan dikolaborasikan dengan alat musik tradisional Banten lainnya antara lain patingtung, rudat dan terbang gede. Pantun bambu juga bisa difungsikan untuk mengiri pertunjukan tari maupun pengiring lagu.



Referensi :
http://griyawarta.com/2014/03/25/budaya-rakyat-cilegon-pantun-bambu/
http://disbudpar.bantenprov.go.id/place/kesenian-pantun-bambu
 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kesenian Pantun Bambu dari Banten"

Posting Komentar