10 Senjata Tradisional Yogyakarta

HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.

Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang 10 Senjata Tradisional Yogyakarta pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa

Melalui 10 Senjata Tradisional Yogyakarta kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini

10 Senjata Tradisional Yogyakarta | tradisi-nuswantoro.my.id - Menjelajah Provinsi Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika kita belum mengintip perkakas atau senjata tradisional dari Provinsi yang memiliki objek wisata Malioboro ini. Beberpa provinsi di Indonesia yang telah kita jelajah, hampir memiliki berbagai senjata tradisional khas daerahnya masing-masing. Demikian pula dengan Jogjakarta. Mau tahu? ayo baca sampai tuntas ya Soba.

1. Senjata Tradisional Yogyakarta - Keris

Siapa yang belum mengenal keris? Boleh dikatakan hampir semua daerah di Indonesia memiliki senjata tradisional berupa keris. Keris ini merupakan senjata untuk peperangan dalam jarak yang sangat dekat. Cara menggunakannya yaitu dengan menghunus keris dari sarungnya dan digunakan untuk menikam musuh dari jarak dekat.


2. Senjata Tradisional Yogyakarta - Tombak

Seperti halnya keris, Yogyakarta juga memiliki tombak sebagai senjata tradisional yang hampir sama dengan provinsi lainnya di Indonesia. Tombak merupakan alat peperangan dan berburu dengan bentuk yang lebih panjang dari keris karena menggunakan gagang berupa tombak.
Baca juga : Asal Mula Tombak Kyai Plered

3. Senjata Tradisional Yogyakarta - Patrem

Senjata tradisional Patrem merupakan senjata yang mirip dengan keris, akan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Fungsi patrem sama dengan keris yaitu untuk menyerang musuh dalam jarak yang sangat dekat.


4. Senjata Tradisional Yogyakarta - Wedhung


Senjata tradisional dari Yogyakarta selanjutnya disebut dengan wedhung. Wedhung alatnya berbentuk seperti pisau tetapi ukurannya lebih besar. Penggunaan wedhung sama dengan keris. Hanya saja, kalau keris biasanya dikenakan/diselipkan di belakang pinggang, namun senjata wedhung dan patrem digunakan di muka. Walaupun, ada juga yang menggunakan wedhung di samping badan.

Di Kraton Yogyakarta, wedhung merupakan senjata ampilan bagi abdi dalem maupun keparak yang berpangkat lurah ke atas.




5. Senjata Tradisional Yogyakarta - Condroso

Senjata tradisional Yogyakarta ini bentuknya seperti tusuk konde. Yap, walaupun memang sering diselipkan diantara konde, akan tetapi jangan menganggap remes senjata yang disebut dengan condroso ini. Senjata kecil yang berfungsi sebagai tusuk konde ini bisa mematikan, terutama merupakan senjata tikam yang digunakan pada saat lawan sedang dalam keadaan lengah. 

Pada umumnya condrowoso digunakan oleh wanita yang ditugaskan sebagai mata-mata (telik sandi). Condrowoso diselipkan di sanggul dan digunakan sebagai senjata untuk membunuh pada saat lawannya lemah dan lengah.


6. Senjata Tradisional Yogyakarta - Cangah

Canggah adalah salah satu senjata tradisional Yogyakarta yang berbentuk tombak akan tetapi memiliki 2 mata tombak (dwisula). Prinsip kerja canggah sama dengan tombak, tetapi biasanya mata tombak diarahkan ke leher lawan sehingga dapat berfungsi sebagai penjepit leher lawan.

7. Senjata Tradisional Yogyakarta - Cangkol

Cangkol, senjata ini mirip dengan canggah. Cangkol sebenarnya tombak dengan bentuk mata tombak mirip kudha trancang. Prinsip kerja cangkol sama dengan canggah, tetapi ditambahkan dengan fungsi mengait leher lawan. Pada zaman dahulu, canggah atau cangkol digunakan untuk menangkap perampok, pencuri dan sebagainya.

8. Senjata Tradisional Yogyakarta - Badhil

Bandhil atau umban pelempar batu. Ada tiga jenis bandhil yaitu : brubuh, jauh, dan lepas. Bandhil brubuh digunakan dalam pertempuran jarak dekat. bandhil brubuh berupa tali yang terbuat dari besi, dan pelurunya juga dari besi. Bandhil jauh sama dengan bandhil brubuh, namun talinya terbuat dari anyaman serat-serat yang ulet, namu, namun pelurunya tetap dari besi. Bandhil lepas juga seperti bandhil brubuh dan jauh, hanya saja talinya dari tampar, dan pelurunya dari batu. Bandhil lepas dapat dipergunakan untuk pertempuran jarak jauh maupun jarak dekat.


9. Senjata Tradisional Yogyakarta - Thulup

Thulup / tulup merupakan alat untuk berburu. Tulup berupa bambu kecil dan agak panjang. Dengan cara meniup lubang bambu, maka peluru yang tebuat dari tanah liat atau buah kecil akan melesat mengenai sasaran.


10. Senjata Tradisional Yogyakarta - Plintheng

Plintheng juga alat untuk berburu binatang. Pegangan plintheng terbuat dari kayu, sedangkan talinya menggunakan sejenis karet (pentil). Plintheng dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dengan nama ketepel/ katepel.
Demikian Sobat tradisi, 10 senjata tradisional Yogyakarta yang bisa kita ketahui. Semoga bermanfaat.

Sumintarsih, dkk. 1990. Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "10 Senjata Tradisional Yogyakarta"

Posting Komentar