7 Alat Musik Tradisional dari Sulawesi Tengah

HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.

Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang 7 Alat Musik Tradisional dari Sulawesi Tengah pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa

Melalui 7 Alat Musik Tradisional dari Sulawesi Tengah kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini

Wilayah provinsi Sulawesi Tengah sebelum jatuh ke tangan Pemerintahan Hindia Belanda merupakan sebuah Pemerintahan Kerajaan yang terdiri atas 15 kerajaan di bawah kepemimpinan para raja yang selanjutnya dalam sejarah Sulawesi Tengah dikenal dengan julukan Tujuh Kerajaan di Timur dan Delapan Kerajaan di Barat.

Kemudian paska Pemerintahan Hindia Belanda atau tepatnya pada tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Tolitoli. Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan selanjutnya tanggal pembentukan tersebut diperingati sebagai Hari Lahirnya Provinsi Sulawesi Tengah.

 Provinsi Sulawesi Tengah memiliki penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, atau setidaknya ada sekitar 19 etnis, yaitu :
  1. Etnis Kaili berdiam di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu
  2. Etnis Kulawi berdiam di kabupaten Sigi
  3. Etnis Lore berdiam di kabupaten Poso
  4. Etnis Pamona berdiam di kabupaten Poso
  5. Etnis Mori berdiam di kabupaten Morowali
  6. Etnis Bungku berdiam di kabupaten Morowali
  7. Etnis Saluan atau Loinang berdiam di kabupaten Banggai
  8. Etnis Balantak berdiam di kabupaten Banggai
  9. Etnis Mamasa berdiam di kabupaten Banggai
  10. Etnis Taa berdiam di kabupaten Banggai
  11. Etnis Bare'e berdiam di kabupaten Poso, Touna
  12. Etnis Banggai berdiam di Banggai Kepulauan
  13. Etnis Buol mendiami kabupaten Buol
  14. Etnis Tolitoli berdiam di kabupaten Tolitoli
  15. Etnis Tomini mendiami kabupaten Parigi Moutong
  16. Etnis Dampal berdiam di Dampal, kabupaten Tolitoli
  17. Etnis Dondo berdiam di Dondo, kabupaten Tolitoli
  18. Etnis Pendau berdiam di kabupaten Tolitoli
  19. Etnis Dampelas berdiam di kabupaten Donggala
Banyaknya etnis di Sulawesi Tengah membuat kebudayaan dari Provinsi Sulawesi Tengah ini sangat kaya dan beragam namun tetap harmonis dalam masyarakat. Dibidang seni musik misalnya, ada beberapa alat musik yang berasal dari etnis yang ada di Sulawesi Tengah ini. Akan tetapi cukup disayangkan apabila alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah ini harus musnah atau diklaim oleh bangsa lainnya. Oleh karena itulah kita generasi muda harus merasa terpanggil untuk menggali informasi terkait peninggalan budaya asli Bangsa Indonesia.

Dibawah ini beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah :

1. Alat musik Sulawesi Tengah - Tutuba


Tutuba adalah merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah yang merupakan alat musik berdawai yang terbuat dari bambu. Tutuba adalah alat musik khas suku To Wana.

Suku Wana (To Wana), adalah penduduk asli di kawasan Wana Bulang yang berada di wilayah kabupaten Morowali, pemukiman berada di kecamatan Mamosolato, Petasia, dan Soyojaya, dan tedapat juga di wilayah pedalaman di kabupaten Luwuk Banggai  - Sulawesi Tengah. Suku Wana disebut juga sebagai Tau Taa Wana yang berarti "orang yang tinggal di hutan". Sedangkan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Tau Taa, atau "orang Taa".




2. Alat musik Sulawesi Tengah - Tatali

Seperti halnya Tutuba, tatali adalah alat musik tiup (suling) yang merupakan alat musik tradisional khas suku To Wana di Sulawesi Tengah. Talali adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu berukuran sekitar 50 cm dengan diameter 2 cm dan memiliki 3 lubang untuk resolusi udara tempat meletakan jari dan hanya memiliki 3 nada. Dengan teknik meniup menggunakan perasaan untuk menemukan sound yang baik dan enak ditelinga.

3. Alat musik Sulawesi Tengah - Geso Geso

Geso-geso adalah alat musik gesek yang berasal dari Sulawesi Tengah. Sama halnya dengan tutuba dan tatali, geso-geso merupakan alat musik khas suku To Wana. Akan tetapi ada pula alat musik serupa yang dipergunakan oleh masyarakat toraja atau tepanya di Kecamatan Saluputti.

Alat musik geso-geso terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang diberi dawai. Cara membunyikan dawai adalah dengan digesek dengan alat khusus yang terbuat dari bilah bambu dan tali  sehingga menimbulkan suara khas. Alat ini mengeluarkan nada sesuai dengan tekanan jari si pemain pada dawai. 

Alat musik geso-geso : gambar www.tanatorajasulawesiselatan.com


4. Alat musik Sulawesi Tengah - Popondo

Alat musik Popondo di Sulteng juga disebut dengan alat musik Talindo atau Popondi (Sulsel). Alat musik Popondo ini terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan senar. Talindo/Popondi merupakan alat musik jenis sitar berdawai satu (one stringed stick zilher). Tempurung kelapa berfungsi sebagai resonator. Alat musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen dan untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja.

Kata Tolindo adalah sebutan yang berasal dari daerah Bugis. Sedangkan kata Popondi adalah sebutan dari daerah Makasar.

Alat musik tradisional Talindo / Popondi berbentuk busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik.

Biasanya alat musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen dan untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja.



5. Alat musik Sulawesi Tengah - Pare'e

Alat musik pare'e merupakan alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah, berbentuk seperti garpu tala dan berfungsi sebagai alat hiburan diwaktu senggang dan dapat pula digunakan sebagai alat perkenalan atau pergaulan antar anggota kelompok masyarakat. 

Alat musik tradisional Pare'e ini dapat dimainkan dengan cara berdiri maupun duduk. Cara memainkan alat musik Pare'e adalah dengan cara dipukul-pukulkan pada telapak tangan. Alat musik ini biasanya berwarna kecoklatan sesuai dengan warna bambu yang sudah kering. Alat musik ini terbuat dari bahan buluh tui dan rotan. 

Alat musik Pare'e - Gambar : http://www.indonesiaheritage.org

6. Alat musik Sulawesi Tengah - Lalove

Lalove adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah yang terbuat dari bambu. Alat musik ini biasa kita kenal dengan seruling/suling bambu. Pada mulanya alat musik Lalove ini tidak sembarangan boleh ditiup karena bagi sebagian orang yang sering kerasukan roh akan spontan kerasukan jika mendengar suara alat musik ini. Lalove berfungsi sebagai salah satu alat pengiring Tarian Tradisional Balia. Tari tradisional yang di sebut Balia, merupakan ritual penyembuhan pada suku Kaili di Sulawesi Tengah. 

Alat musik Lalove  - Gambar : http://www.indonesiaheritage.org

7. Alat musik Sulawesi Tengah - Santu

Satu lagi alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah bernama Santu. Santu merupakan alat musik tradisional jenis sitar tabung yang termasuk dalam kelompok idio-kodofon. Kulit ari pada bagian badan bambu dibentuk empat dan di tengah badan dibuat lubang sebagai resonator. Alat musik Santu dimainkan dengan cara dipetik setelah para petani merayakan pesta panen dan saat mengisi waktu senggang bagi para remaja.

Alat musik Santu  - Gambar : http://www.indonesiaheritage.org

 Demikian sobat tradisi, 7 alat musik tradisional dari provinsi Sulawesi Tengah yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Alat Musik Tradisional dari Sulawesi Tengah"

Posting Komentar