Senjata Tradisional Kalimantan Timur

HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.

Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang Senjata Tradisional Kalimantan Timur pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa

Melalui Senjata Tradisional Kalimantan Timur kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini

Senjata Tradisional Kalimantan Timur | tradisi-nuswantoro.my.id - Samarinda merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Timur terdiri dari 2 kotamadya dan 4 Kabupaten, yaitu Kotamdya Samarinda dan Balikpapan, Kabupaten Kutai, Pasir Berau dan Bulungan. Didaerah Kabupaten Kutai yang beribukota di Tenggarong, terdapat sebuah museum yang dipenuhi benda-benda sejarah dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Untuk memelihara dan melestarikan benda peninggalan kerajaan, Pemerintah Tingkat II Kutai mendirikan museum yang diberi nama Museum Kutai. Museum ini merupakan bagian dari Puskora (Pusat Kesenian dan Olahraga), diresmikan Pangdam IX Mulawarman 50 Kertiyo pada 25 November 1971.

Pada 18 Februari 1976 Museum Kutai diserahkan kepada Depdikbud oleh Gubernur Kalimantan Timur Brigjen Abd. Wahab Syahrani yang diterima oleh Dirjen Kebudayaan Prof. Ida Bagus Mantra. Pada 1979 Museum Kutai berganti nama menjadi Museum Provinsi Kalimantan Timur Mulawarman. Sejak itu menjadi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan. Pada 2001 museum ini berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur.

Koleksi museum ini terdiri atas koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, filologi, keramik, senirupa, dan teknologi. Salah satu senjata yang ada di dalam museum Mulawarman ini adalah meriam sapu jagad, peninggalan VOC Belanda. Nah.. untuk Sobat yang sedang mencari senjata tradisional asli Kalimantan Timur, disini tempatnya. 

Kalimantan Timur memiliki beberapa senjata tradisional yaitu Mandau, Bujak, Serepang, Kelibit, Sumpit dan  Gayang. Namun sayangnya belum semua senjata tradisional tersebut bisa kami tulis penjelasannya, namun artikel ini akan terus kami update apabila sudah kami temukan penjelasannya :

1. Senjata Tradisional Kalimatan Timur - Mandau


Mandau adalah senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat suku dayak yang ada di Kalimatan Timur. Untuk mengenal lebih lengkap mengenai Mandau ini, sobat bisa kunjungi artikel : Mandau, Senjata Tradisional Kalimatan Utara.

2. Senjata Tradisional Kalimatan Timur - Bujak


Bujak adalah senjata tradisional Kalimatan Timur yang merupakan senjata sejenis tombak. Sat ini penulis belum menemukan sumber artikel yang membahas senjata bujak yang berasal dari Kalimatan Timur. Namun suatu saat akan diupdate.

3. Senjata Tradisional Kalimantan Timur - Gayang


Gayang adalah senjata tradisional Orang Dayak Kadazandusun, bentuk gayang  mirip dengan Mandau. Perbedaan dengan Mandau pada umumnya terletak pada desain bilah dan sarung yang agak melengkung seperti Parang Ilangnya Dayak Iban.  Ukuran panjangnya lebih panjang dari Mandau pada umumnya. Seperti mandau, gayang juga dibuat dengan ritual-ritual tertentu. Saat pembuatannya, “dompuran” atau tempat membakar bilahnya maka akan diritualkan dengan ritual “subak”, mengunakan ayam jenis komburak (ayam putih), tanpa ritual, maka sang empu penempa gayang bisa terkena tulah seperti ditulikan telinganya, dikaburkan matanya dan api pembakar mati sendiri.

“Dompuran” juga terlebih dahulu ditaburi garam dan dibacakan mantera atau rinait “ponusi” agar supaya kelak gayang akan menjadi berbisa. Ketika gayang sudah siap, yang pertama dilakukan oleh penempa gayang adalah mengorbankan seekor ayam jantan merah dan darahnya disimbahkan ke gayang, penempa membacakan rinait “pongoboh” sebagai tanda gayang itu bukan lagi “benda mati” tapi “benda hidup” yang harus dijaga oleh tuannya.

Penyembelihan ayam jantan merah tanda bahwa gayang itu kelak akan menjatuhkan setiap laki-laki yang perkasa sebab ayam jantan melambang kegagahan. Menurut orang tua, gayang yang sudah “disubak” dan “dikoboh” itu akan menjadi seperti makhluk bernyawa, dan makanannya adalah darah dan otak manusia. Maka, setiap kali seorang pahlawan membunuh musuhnya, mereka akan mengambil otaknya dan memasukkan ke dalam satu lubang hulu gayang dan juga di dalam sarung gayang, dengan itu, semangat musuh akan tinggal dalam gayang tadi.



4. Senjata Tradisional Kalimantan Timur - Sumpit


Sumpit merupakan senjata tradisional yang digunakan dengan cara ditiup. Senjata ini digunakan untuk berburu, maupun untuk sejata perang. Sumpit dibuat dari bilah bambu untuk batang (pipa sumpit) dengan anak sumpit (damek) dibuat dari bilah bambu, lidi aren atau sirap. Ujung sumpit diberi tombak yang dibuat dari besi atau batu gunung yang diikatkan pada ujung sumpit.

Senjata sumpit yang mengandalkan kekuatan meniup ini bisa dibidikan dengan sasaran yang cukup jauh, yaitu sekitar 30 m untuk sasaran horizontal dan 25 m untuk sasaran vertikal.

Dengan senjata sumpit inilah masyarakat dayak pada zaman dahulu berburu hewan seperti burung yang ada diatas pohon maupun hewan-hewan liar dari jarak yang cukup jauh.


Demikian Sobat tradisi, beberapa senjata tradisional Kalimantan Timur yang bisa saya tulis pada kesempatan ini. Semoga bisa menambah wawasan sobat semua..

Referensi :
https://folksofdayak.wordpress.com/2015/08/19/gayang-senjata-kaum-dayak-kadazandusun/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Senjata Tradisional Kalimantan Timur"

Posting Komentar