HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.
Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang 8 Sinopsis Tari Tradisional Jawa Timur pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa
Melalui 8 Sinopsis Tari Tradisional Jawa Timur kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini
Banyak sekali tari daerah Jawa Timur yang bisa kita pelajari. Akan tetapi pada kesempatan ini, kita akan mengenal 8 Sinopsis tari tradisional Jawa Timur.
1. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Gandrung Banyuwangi
Tari Gandrung Banyuwangi adalah tari daerah yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Kata Gandrung sendiri berarti terpesona, yaitu menggambarkan rasa pesona masyarakat Banyuwangi terhadap Dewi Sri atau Dewi Padi yang telah membawa kesejahteraan kepada masyarakat. Oleh karena itulah maka tari Gandrung Banyuwangi ini dahulu biasa dibawakan setelah panen raya.
Tarian Gandrung Banyuwangi merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya jawa dan Bali. Tari Gandrung dilakukan oleh seorang wanita penari profesional yang menari bersama tamu (terutama pria) yang disebut dengan istilah pemaju
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00)
Adapun kostum atau tata busana yang dikenakan oleh penari Gandrung Banyuwangi sedikit berbeda dengan penari jawa lainnya. Pakaian tradisional yang dikenakan oleh penari Gandrung Banyuwangi sedikit dipengaruhi oleh pakaian Bali.
Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu. Sedangkan bagian bawah penari Gandrung mengenakan kain batik dengan corak yang bermacam-macam. Dibagian kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung.
2. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Reog Ponorogo
Seni Reog Ponorogo terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan. Untuk sinopsis lengkap tari daerah dari Jawa Timur ini, silahkan kunjungi halaman 6 Kesenian dan Tradisi dari Jawa Timur.
3. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Remo
Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini. Namun, seiring perubahan fungsi dari tari remo ini yang bisa dibawakan dalam rangka penyambutan tamu, tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
4. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Jaranan Buto
Tari Jaran Buto dibawakan oleh sedikitnya 16 - 20 orang pemain, dalam pementasannya diiringi alunan musik seperti kendang, dua bonang, dua gong besar, kempul terompet, kecer (seperti penutup cangkir) yang terbuat dari bahan tembaga dan seperangkat gamelan. Tari Jaranan Buto ini selalu menghadirkan atraksi yang mengagumkan, selain atraksi kesurupan para penarinya seperti pada seni jaranan lainnya. Seni tari jaranan buto dalam perkembangannya memiliki inovasi yang diantaranya adalah variasi musik pengiringnya dan tata rias penarinya, kostum yang dikenakan oleh penarinya mengalami inovasi begitu pesat setiap tahunnya. Kesenian ini memiliki beberapa kisah (cerita) dan gerakan tari yang berbeda-beda, sehingga hal ini menjadi sebuah pementasan yang unik. Keunikan seni ini meliputi inti cerita, (sinopsis cerita) kostum penari, dan iringan gamelan yang berbeda dengan kesenian jaranan secara umum.
5. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Reog Kendang
Tari Reog Kendang bisa disebut juga dengan Reog Tulungagung, karena tari tradisional ini berkembang di daerah Tulunggagung dan sekitarnya. Sesuai dengan namanya yang mengandung kata kendang, para pemain reog kendang membawa alat yang serupa dengan kendang atau Tam-Tam (kendang kecil yang digendong).Beberapa daerah juga memiliki kesenian yang serupa dengan reog kendang ini, antara lain reog dogdog / benjang dari sunda, reog Cemandi dari Sidoarjo dan reog bulkio dari Blitar.
Pada awalnya Reog Kendang menceritak kisah tentang perjalanan para mantan Gemblak mencari jati diri. karena perkembangan zaman, banyak versi cerita yang di gunakan dalam pementasan.
Berawal pada banyaknya para Gemblak dari kadipaten Sumoroto yang mencari jati diri ke kota tulungagung pada zaman kolonial belanda untuk berkerja sebagai penambang batu marmer dan petani cengkih. Untuk menghilangkan rasa penat setelah berkerja, di buatlah sebuah alat musik sejenis ketipung yang hanya memiliki satu sisi untuk di pukul. karena memiliki kesamaan dengan para gemblak lainnya, akhirnya dibuatlah sebuah kesenian tersebut dengan tarian, Konon para Gemblak adalah para pemain kuda lumping pada kesenian Reyog Ponorogo.
Pada awalnya, Reog kendang bernama tabuhan kendang. karena pada perkembangan zaman, Tabuhan kendang di kaloborasikan menjadi satu dengan Reog Kadiri (saat ini bernama Jaranan) yang merupakan sebuah hiburan rakyat pada waktu itu, Selain itu Para Gemblak adalah mantan pemain Reyog Ponorogo, maka dinamakanlah Reog Kendang yang khas dan tercipta di kota Tulungagung.
Tari Reog Kendang - Gambar : dianakusumaa.blogspot.com |
6. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Glipang
Tari Glipang - Gambar : http://igozigozza.blogspot.co.id |
7. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Gembu/Gambu
Seperti halnya tari Glipang, Tarian Gembu/Gambuh menggambarkan prajurit yang berlatih perang dengan berbekal senjata keris dan perisai kecil. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dan para raja di daerah Sumenep, Madura.8. Tari Tradisional Jawa Timur - Tari Beskalan
Tari Beskalan adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tari Beskalan ini dibawakan untuk menyambut kedatangan tamu kehormatan yang datang kesana. Selain untuk menyambut tamu, tari Beskalan juga sering diadakan pada pembukaan kesenian ludruk, tetaptnya sebagai tari pembuka kedua setelah tari remo. Tari Beskalan juga disebut dengan tari topeng malangan.
Gerakan dalam Tari Beskalan ini hampir sama dengan gerakan pada Tari Remo, hanya saja gerakan dalam tarian ini lebih anggun, lincah dan dinamis. Sehingga menggambarkan sisi kecantikan dan kelincahan seorang wanita.
Tari Beskalan ini biasanya dimainkan oleh empat orang penari wanita. Namun di acara tertentu dapat juga dimainkan oleh dua orang, bahkan ada juga yang lebih dari empat orang. Dalam pertunjukannya penari menggunakan busana dan tata rias khas Tari Beskalan. Pada bagian kepala penari menggunakan sanggul yang dihias dengan cundhuk mentul. Lalu pada bagian tubuh atas menggunakan kemben dan dipadukan dengan ilat – ilatan. Untuk bagian bawah menggunakan celana sepanjang lutut dan tambahan kain pada bagian depan dan belakan yang panjangnya sejajar dengan celana. Sedangkan pada bagian kaki menggunakan kaus kaki putih dan gongseng. Tidak lupa selendang yang di pasangkan di bahu yang digunakan untuk attribute menari.
2. http://tradisi-nuswantoro.blogspot.com/2015/04/6-kesenian-dan-tradisi-dari-jawa-timur.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Remo
4. http://zainbie.com/seni-tari-jaranan-buto-banyuwangi/
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Reog_Kendang
6. http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-beskalan-tarian-tradisional-dari.html
0 Response to "8 Sinopsis Tari Tradisional Jawa Timur"
Posting Komentar