Rumah Adat Bangka Belitung

HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.

Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang Rumah Adat Bangka Belitung pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa

Melalui Rumah Adat Bangka Belitung kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Provinsi yang sebelumnya masuk Provinsi Sumatera Selatan ini akhirnya memisahkan diri dan menjadi Provinsi Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000. Provinsi yang beribukota di Pangkalpinang ini memiliki rumah adat yang unik yang terdiri dari rumah panggung, rumah limas dan rumah rakit.

1. Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Panggung

Rumah adat Bangka Belitung mewarisi gaya arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan juga rumah Melayu Bubung Panjang. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung dengan bahan utama kayu, rotan, bambu, daun-daun, akar pohon dan atau juga alang-alang. Rumah Panggung dari Melayu Awal ini memiliki atap yang tinggi dan sedikit miring. Rumah Panggung Bangka belitung juga memiliki beranda yang ada di depan rumah dan jumlah jendela atau bukaan yang banyak. Adapun bagian dalam rumah terdiri atas rumah induk atau ibu dan juga rumah dapur.

Rumah Panggung Bangka Belitung dipengaruhi oleh falsafah 9 tiang. Pada umumnya bangunan tradisional hampir selalu dijumpai berdiri dengan 9 tiang. Tiang utama bangunan terletak persis di bagian tengah rumah. Sementara itu bagian dinding lazim terbuat dari pelepah kayu, kadang juga buluh atau bambu. Uniknya, dinding ini sama sekali tidak dipermanis dengan cat dan semacamnya. 

rumah panggung bangka belitung

2. Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Limas


Seperti kita ketahui bahwa Provinsi Bangka Belitung memiliki masyarakat dari suku Melayu. Dengan demikian maka adat istiadatnyapun tidak akan jauh berbeda dengan suku adat Melayu di Provinsi lain, bahkan masyarakat Melayu yang berada di negara tetangga Malaysia. Demikian pula dengan rumah adat. Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional dari Sumatra Selatan, sehingga tak heran jika Provinsi Bangka Belitung yang dahulunya juga berasal dari Sumatera Selatan, memiliki rumah adat limas juga. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.
Untuk lengkapnya Sobat tradisi bisa membaca artikel mengenai Rumah Limas dari Provinsi Sumatera Selatan. 


3. Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Rakit

Rumah Rakit juga merupakan salah satu rumah adat dari Sumatera Selatan. Adanya rumah rakit di Sumatera Selatan tidak lepas dari keberadaan sungai terbesar di Sumatera Selatan yaitu Sungai Musi. Rumah rakit ini merupakan rumah tertua di Palembang, bahkan diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Pada zaman kesultanan, semua warga asing diharuskan menetap dirumah rakit ini, termasuk warga Inggris, Spanyol, Cina dan Belanda. Bahkan kamar dagang Belanda didirikan diatas sungai musi ini lengkap dengan gudangnya. Rumah rakit selain digunakan sebagai tempat tinggal juga digunakan untuk kegiatan ekonomi.

Provinsi Bangka Belitung yang awalnya berasal dari Sumatera Selatan juga masih memiliki tradisi rumah rakit ini. 
Rumah rakit dibuat dengan bahan utama adalah bambu. Bambu manyan adalah jenis bambu yang digunakan sebagai pelampung rumah rakit. Selain tahan lama juga bentuknya yang besar-besar sehingga banyak dipergunakan untuk rumah rakit. Selain bambu, rumah rakit juga sebagian menggunakan balok kayu sebagai pelampung. Untuk dinding rumah digunakan papan kayu, sedangkan atap rumah rakit dibuat dari ulit yaitu semacam daun yang dianyam. Untuk menyatukan bahan-bahan rumah tersebut dipergunakan rotan. Rotan kecil digunakan untuk mengikat atap rumah sedangkan rotan yang berukuran lebih besar digunakan untuk mengikat bambu / balok yang berfungsi sebagai pelampung / rakit rumah.

Rumah Rakit Bangka Belitung

Demikian Sobat tradisi, 3 rumah adat dari Provinsi Bangka Belitung. Semoga bermanfaat. Untuk Sobat yang ingin tahu daftar rumah adat Indonesia lengkap dengan gambarnya, juga bisa kunjungi blog sakuilmu.net.

Referensi :
id.wikipedia.org
melayuonline.com 
google.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rumah Adat Bangka Belitung"

Posting Komentar