HI sobat Nuswantoro , jangan pernah lupa akan sejarah dan budaya kita. Karena kita terlahir tidaklah sama dan hanya kebudayaan dan tradisilah yang dapat menyatukan dan sekaligus sebagai identitas diri dan bangsa kita. Kemajuan suatu negara atau bangsa dapat dilihat dari rasa kecintaanya terhadap negara dan budayanya. Liat saya negara-negara maju yang selalu menanamkan nasa nasionalisme terhadap setiap induvidu pendududknya.
Selalin kepercayaan dan kejujuran dalam memegang tinggi suatu budaya kita juga harus mengenal akan keanekaragaman budaya kita.JIka kita berbicara tentang Tari Tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara pasti tiap daerah akan berbeda-beda.Namun coba tengok persamaannya yang dapat kita jadikan upaya pemersatunya dan jadikan perbedaan itu suatu hal yang dapat memperkaya khasanan bangsa
Melalui Tari Tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara kita belajar bagaimana tradisi itu timbul dan tumbuh kembang di daerah asalnya. Jika mereka bisa kenapa gak dengan kita yang sebagai penerus kita harus mampu untuk memelihara dan mengembangkanya. Terutanya menerapkanya dengan unsur-unsur modern yang ada sehingga tidak tergerus oleh kemajuan jaman.Untuk itu langsung saja kita kenali khasanah budaya kita berikut ini
Tari Tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara sudah kita bahas dalam 2 artikel, kali ini adalah bagian 3 yang juga merupakan bagian akhir dari rangkaian artikel yang membahas jenis tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara. Namun demikian, tradisi-nuswantoro akan terus mengupdate apabila ditemukan rujukan mengenai tari dari Sulawesi Utara.
Untuk Sobat yang belum membaca bagian 1 & 2 dari rangkaian Tarian Sulawesi Utara silahkan kunjungi halaman ini :
Tari Lenso adalah tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara yang merupakan tarian tradisi yang dikreasikan dan mengkisahkan tentang tata pergaulan muda mudi masyarakat Minahasa yang mana pada umumnya gadis-gadis Minahasa dalam mencari pria yang akan menjadi pasangan hidupnya sangat selektif dimana pria yang diidamkannya harus memiliki semangat bekerja yang baik, berwibawa, memiliki tata kerama yang baik karena para gadis Minahasa meyakini bahwa pilihannya itu pasti dan senantiasa dapat memenuhi harapan di hari tua.
Lenso merupakan bahasa Sulawesi Utara yang berarti Saputangan. Tari Lenso ini merupakan ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang/gadis, dimana ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima. Tari Lenso ini dilakukan secara beramai-ramai, biasanya pada acara pesta seperti pesta pernikahan, pesta tahun baru dan pesta panen cengkeh.
Tari Lenso diiringi oleh musik pengiring dengan alat musik tradisional Sulawesi Utara antara lain :
Tambur Minahasa
Suling
Musik Kolintang
Tetengkoren
Momongan
Kostum yang dikenakan dalam tarian ini sangat beragam baik model dan warnanya. Umumnya mengenakan rok panjang lebar di bagian bawahnya dan atasan tangan panjang nampak seperti kebaya. Gerakan Tari Lenso tidak terlalu rumit bahkan terlihat sederhana namun keserhanaan itulah yang menjadikan tarian ini istimewa karena mudah ditarikan oleh siapa saja.
2. Tari Tatengesan
Tari Tatengesan merupakan tarian tradisional khas daerah Sulawesi Utara yang berasal dari Minahasa yang diangkat dari ceritera rakyat tentang desa Tatengesa.
Tari Tatengesan mengisahkan tentang perjuangan masyarakat desa ketika melawan para bajak laut Mindanou yang datang dari perairan Filipina. Bajak laut tersebut sering mengganggu aktifitas masyarakat sehingga semangat untuk melawan para bajak laut dikobarkan melalui syair dan lagu Kiting-kiting.
Tari Tatengesan pertama kali ditampilkan pada tahun 1983 dalam rangka memperingati terbentuknya desa Tatengesan di yang sekarang ini telah berada di daerah pemerintahan kabupaten Minahasa tenggara.
Tari Tatengesan biasanya dilakukan oleh 9 orang penari atau lebih dengan diiringi musik yang berasal dari alat musik tradisional Sulawesi Utara antara lain :
Musik Kolintang
Tambur
Suling bambu
Tetengkoren
Momongan
Tari Tatengesan (seputarsulut.com)
3. Tari Mane'e
Tari Mane'e adalah tarian tradisional yang berasal dari Maluku Utara atau tepatnya berasal dari Talaud. Tarian ini diangkat dari salah satu tradisi masyarakat Talaud dalam menangkap ikan, yaitu sebuah tradisi menangkap ikan secara bersama-sama.
Kata mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan ” Penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama.
Tradisi ini muncul sekitar abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa”, yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud.
Tari Mane'e dilakukan dengan menampilkan 10 tema tarian yaitu :
Mengotom Para artinya bermohon kepada Tuhan agar memperoleh hasil yang banyak
Matuda Sammy artinya menuju tempat penangkapan ikan
Manabbi’e Sammi artinya pembuatan alat penangkapan ikan dari janus
Mamotte Sammi artinya Penebaran Janur
Manolekke Sammi artinya Penarikan Janur
Mamattae Inna artinya Penombakan Ikan
Manganute Inna artinya Pengambilan Ikan
Matahiate Inna artinya Pembagian Ikan
Mapurette Suwanua artinya Kembali ke Kampung
Manarim’ma Alana U Mawu artinya Penerimaan berkat melalui ucapan syukur.
Tari Mane’e ditarikan kecara berkelompok pria dan wanita dengan musik pengiring berasal dari alat musik tradisional Sulawesi Utara seperti Suling, Tagonggong, tambur dan alat musik bambu.
Rujukan : seputarsulut.com
Demikian Sobat tradisi-nuswantoro.my.id, rangkaian tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan semoga menjadi penambah wawasan nusantara kalian.
0 Response to "Tari Tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara"
Posting Komentar